Kamis, 10 November 2016

Waspada! Penderita Diabetes Alami Ginjal Bocor

Diabetes merupakan salah satu jenis penyakit yang sering mengakibatkan komplikasi. Salah satu komplikasi penyakit yang juga dikenal dengan istilah kencing manis ini adalah ginjal bocor.
Anatomo ginjal memiliki bentuk seperti kacang, terletak tepat di bawah tulang rusuk bagian kiri dan kanan. fungsi utama ginjal yaitu menyaring zat sisa dari darah sebelum dialirkan ke dalam urine. Selain itu, ginjal juga berfungsi menjaga tekanan darah, memproduksi vitamin D, menjaga keseimbangan kimia pada tubuh dan lain-lain.

Kerusakan Organ Penyaring

Gangguan ginjal seringkali timbul pada penderita diabetes, kondisi ini disebut sebagai nefropati diabetik. Hal ini terjadi lantaran organ penyaring dalam ginjal rusak, sehingga ginjal bocor dan menyalurkan sejumlah protein albumin dari darah ke dalam urine.
Ginjal bocor yang menyebabkan masuknya protein albumin ke dalam urine dikategorikan dalam dua kondisi. Pertama, mikroalbuminuria yaitu ketika protein albumin dalam urine sekitar 30-300 mg per hari. Ini menjadi  indikasi tengah terjadinya gangguan ginjal dan harus segera mendapatkan penanganan.
Yang kedua adalah proteinuria. Yaitu kondisi di mana protein albumin dalam urine lebih dari 300 mg per hari dan lebih sulit ditangani. Ginjal bocor jenis ini berisiko menyebabkan gagal ginjal beberapa waktu mendatang.
Tingginya tingkat gula darah pada penderita diabetes juga dapat memicu terjadinya luka parut pada sel-sel penyaring di ginjal. Hal itu dapat menyebabkan semakin menurunnya fungsi ginjal secara perlahan selama bertahun-tahun. Jika tidak ditangani dengan tepat, proses tersebut berlanjut hingga menyebabkan gagal ginjal.
Beberapa kondisi diabetes yang berisiko mengalami gangguan ginjal, antara lain jika penderita mengalami tingkat gula darah tidak terkendali, tekanan darah tinggi, terkena diabetes tipe 1 sebelum usia 20 tahun, aktif merokok, atau memiliki keluarga yang mengalami diabetes dan gangguan ginjal.

Gejala yang Perlu Dicermati

Nyatanya, gangguan ginjal seperti ginjal bocor, berkembang secara lambat dan jarang disertai gejala tertentu. Gejala baru akan muncul 5 hingga 10 tahun setelah terjadinya gangguan ginjal.
Meski demikian ada beberapa gejala awal yang apat dikenali saat terjadi gangguan ginja, seperti sering merasa lemas, sakit kepala, mual dan muntah, atau tidak nafsu makan.
Gejala lain yang tampak seperti kaki bengkak, kulit gatal, dan cepat terkena infeksi. Meningkatnya kadar albumin dalam urine merupakan salah satu gejala terjadinya gangguan ginjal pada penderita diabetes.
Untuk mencegah ginjal bocor atau gangguan ginjal lain, penting bagi penderita diabetes menjaga tingkat gula darah dan tekanan darah yang normal. Selain itu, lakukan pengecekan protein dalam urine dan tes darah untuk mencari tahu fungsi ginjal minimal satu kali per tahun. Yang tak kalah penting adalah menerapkan pola hidup sehat, bergerak aktif dan berhenti merokok.
Bagi penderita diabetes, jangan sungkan untuk bertanya kepada dokter mengenai risiko ginjal bocor sekaligus bagaimana cara terbaik mencegahnya.

sumber : http://www.alodokter.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar