Sudah berlelah-lelah dan bersusah-payah berolahraga, tapi tubuh masih tidak kunjung mengurus. Bisa jadi, justru kamu sendiri yang menyabotase upaya penurunan berat badan dengan kebiasaan yang tidak sehat.
Tubuh ideal yang sehat kerap diidentikkan dengan pola makan yang baik dan rutinitas berolahraga yang cukup. Selain itu, faktor genetika dan hormon turut memengaruhi ukuran tubuhmu. Namun bila dengan diet yang baik dan olahraga rutin berat badanmu tak juga menurun, mungkin olahraga yang kamu jalani belum tepat.
Coba cek alasannya kenapa olahragamu belum berhasil berikut ini.
- Terlalu banyak melakukan latihan kardio. Latihan ini sebenarnya bisa menyehatkan jantungmu dan meningkatkan metabolisme tubuh. Oleh karena itu, kardio merupakan bagian dari rutinitas olahraga yang penting. Namun, jangan terlalu memaksakan diri untuk melakukannya lebih banyak dan menjadikan latihan justru berfokus pada kekuatan, misalnya rutin berlari 15 kilometer atau berlari nonstop selama 90 menit.
Bila kamu terlalu banyak melakukan latihan kardio, justru akan menggerus ototmu. Selain itu, tubuh akan semakin menaikkan daya tahan dengan menyimpan lemak sebagai persediaan energi. Langkah terbaik untuk menurunkan berat badan sekaligus membentuk otot tubuh adalah dengan mengombinasikan latihan kardio dengan latihan kekuatan (strength training).
- Berolahraga terlalu lama. Sebenarnya olahraga yang kamu lakukan bisa menjadi pemicu stres tersendiri bagi tubuhmu. Ketika berolahraga, tubuh mengeluarkan hormon stres bernama kortisol. Di satu sisi, hormon ini bermanfaat bagi tubuh karena memberi energi yang dibutuhkan ototmu untuk bergerak. Namun, di sisi lain hormon ini bisa memberikan dampak negatif bila kamu berolahraga terlalu lama, yaitu memicu tumpukan lemak di area yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, lakukan olahraga secukupnya saja. Dengan kata lain, tidak perlu melampaui batas kemampuan maksimalmu, melainkan lakukanlah secara rutin. Selain itu, kelola emosimu dengan baik. Walau tidak sedang berolahraga, kortisol juga bisa aktif saat kamu sedang dilanda stres.
- Kurang istirahat setelah berolahraga. Beristirahat dan memulihkan stamina setelah olahraga tidak kalah pentingnya karena pada saat itulah tubuh membakar sebagian besar lemak. Cukupi istirahatmu sehingga kamu bisa berolahraga lagi keesokan harinya.
- Kurang bekerja keras. Kita butuh berolahraga dengan takaran yang pas. Kelebihan olahraga, seperti terlalu lama atau terlalu banyak latihan kardio, bisa mengundang dampak negatif, demikian juga kalau kekurangan. Jangan-jangan hanya perasaanmu saja bahwa sudah bersusah payah menurunkan berat badan dengan olahraga dan diet, padahal kamu masih kurang bekerja keras.
Rata-rata orang biasa, bukan atlet atau body builder, tidak dianjurkan untuk berolahraga lebih dari satu jam per hari. Memang terkesan ringan, namun ingatlah selalu kuncinya adalah intensitas olahraga, bukan berapa lama waktu yang kamu habiskan. Jadi, makin keras latihanmu maka makin singkat waktu yang kamu butuhkan. Oleh karena itu, maksimalkan waktu yang kamu habiskan dengan berolahraga secara efektif, jangan bermalas-malasan atau berlambat-lambat.
- Faktor lain. Bisa jadi kamu susah untuk kurus bukan karena faktor kurang olahraga atau kurang diet. Berat badan itu sendiri dipengaruhi banyak hal. Selain oleh aktivitas fisik dan komposisi diet, berat badan juga dipengaruhi oleh kombinasi antara faktor genetik, hormon, pola tidur, stres, dan pengaruh lingkungan terhadap gaya hidupmu.
Faktor genetik bisa berperan menjadikan seseorang obesitas terkait pada kecenderungan rasa kenyang, nafsu makan, keinginan untuk makan camilan, metabolisme, distribusi lemak tubuh, dan kecenderungan untuk makan sebagai respons stres. Seberapa kuat pengaruh gen terhadap kelebihan berat badan akan berbeda-beda bagi tiap orang, bisa terasa signifikan ataupun kurang signifikan. Dengan mengetahui seberapa kuat peranan gen terhadap berat badanmu, bisa membantu mencari solusi yang lebih tepat untuk penurunan berat badan. Berikut adalah karakteristik yang menandakan bahwa peranan gen kemungkinan signifikan:
- Kamu tetap tidak bisa kurus, padahal sudah meningkatkan aktivitas fisik dan teguh dengan diet rendah kalori selama berbulan-bulan.
- Kamu kelebihan berat badan selama sebagian besar waktu hidupmu.
- Salah satu orang tuamu atau beberapa saudaramu termasuk orang-orang yang kelebihan berat badan. Bila kedua orang tuamu kelebihan berat badan, peluangmu untuk obesitas lebih tinggi lagi, yaitu sekitar 80 persen.
Sementara itu, berikut adalah karakteristik yang menandakan bahwa peranan gen kemungkinan kurang signifikan:
- Kamu termasuk sedikit kelebihan berat badan, tapi masih bisa menurunkan bobot tubuh melalui program olahraga dan diet yang sehat.
- Setelah berat tubuhmu lebih baik, kamu bisa kembali gemuk saat mengubah pola makan atau program olahraga, misalnya ketika musim liburan atau kamu sedang mengalami masalah sosial maupun psikologis.
- Kamu benar-benar terpengaruh oleh ketersediaan makanan.
Bila kamu termasuk orang yang pengaruh gen gemuknya kurang signifikan, kamu bisa memperbaiki program olahraga dan diet. Namun, bila kamu termasuk orang yang dipengaruhi gen gemuk secara signifikan, coba konsultasikan kepada seorang ahli gizi agar mendapatkan solusi yang lebih baik.
sumber : http://www.alodokter.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar