Walau terdengar umum, High-Density Lipoprotein (HDL) penting! Kemajuan penelitian telah membawa perhatian lebih besar terhadap lipid (atau lemak) darah, atau yang sering kita sebut dengan kolesterol “baik”.
Kolesterol “Baik” tidak mengacu pada kolesterol makanan yang kita makan, melainkan kolesterol high-density lipopretein (HDL) yang beredar dalam darah kita. HDL adalah salah satu lemak yang diukur dalam lipid panel tes darah yang dilakukan dokter. Komponen HDL inilah yang Anda inginkan lebih besar, karena HDL yang lebih tinggi terkait dengan rendahnya risiko penyakit jantung.
Para ahli dari National Cholesterol Education Program (NCEP) mencatat walaupun LDL atau kolesterol “buruk” mendapat perhatian yang lebih besar, namun semakin banyak bukti bahwa HDL memegang peranan penting.
Fakta Tentang Kolesterol “Baik”
- Kandungan kolesterol HDL biasanya 20% -30% dari kolesterol darah total Anda.
- Terdapat bukti bahwa HDL membantu melindungi tubuh terhadap akumulasi plak (timbunan lemak) pada dinding koroner arteri.
- Penelitian menunjukkan bahwa penurunan lima angka kolesterol HDL ini terkait dengan 25% peningkatan risiko penyakit jantung.
- Dalam penelitian prospektif, yaitu penelitian yang mengikuti peserta selama jangka waktu tertentu untuk mengamati kejadian seperti serangan jantung atau kematian akibat penyakit jantung, terbukti bahwa HDL biasanya menjadi faktor risiko lipid yang paling terkait dengan risiko penyakit jantung.
- Kadar kolesterol HDL diperkirakan dipengaruhi oleh faktor genetika.
- Pada umumnya perempuan memiliki kadar kolesterol HDL lebih tinggi dibandingkan pria. Sekitar sepertiga dari kaum pria dan seperlima dari kaum wanita memiliki tingkat HDL di bawah 40 mg / dL. Dokter menganggap bahwa tingkat HDL kurang dari 40 mg / dL itu termasuk rendah.
Para peneliti Belanda yang telah menganalisia 60 penelitian, menyimpulkan bahwa rasio kolesterol total terhadap HDL (di mana angka kolesterol total Anda dibagi dengan angka HDL Anda) merupakan penanda yang lebih baik untuk penyakit arteri koroner dibanding dengan hanya pengukuran LDL saja.
“Meningkatkan kadar HDL merupakan langkah berikutnya dalam mencegah penyakit jantung,” kata PK Shah, MD, direktur kardiologi Pusat Medis Cedars-Sinai di Los Angeles. Shah mengatakan bahwa jika obat baru yang dirancang untuk meningkatkan kadar HDL terbukti efektif, maka obat tersebut berpotensi mengurangi jumlah serangan jantung dan stroke hingga 80% sampai 90%, dan menyelamatkan jutaan orang. Saat ini, obat peningkat HDL sedang diuji coba.
Bagaimana Kolesterol HDL Membantu Jantung Anda?
Para ahli belum tahu dengan pasti bagaimana kolesterol HDL membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Namun ada muncul beberapa perkiraan.
The NCEP mengatakan bahwa kadar HDL yang tinggi tampaknya melindungi tubuh dari terbentuknya plak di dinding arteri (suatu proses yang biasa disebut atherogenesis)., menurut penelitian yang dilakukan pada hewan.
Sementara penelitian laboratorium menunjukkan bahwa HDL memicu hilangnya kolesterol dari sel yang ditemukan dalam plak atau luka di arteri.
“Studi terbaru menunjukkan bahwa sifat antioksidan dan anti-inflamasi dari HDL juga menghambat atherogenesis,” kata laporan NCEP.
8 Cara Meningkatkan Kolesterol HDL
Banyak orang tidak tahu bahwa beberapa perubahan pola makan dan gaya hidup dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL Anda, meskipun merupakan perubahan dengan tingkat kecil.
Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan kolestrol “baik” anda:
1. Jus Jeruk. Menurut sebuah penelitian kecil di Inggris, dengan minum tiga gelas jus jeruk sehari, Anda dapat meningkatkan kadar HDL sebesar 21%, walaupun memerlukan komitmen gizi yang cukup besar karena mengandung 330 kalori. Penelitian tersebut menyoroti efek antioksidan tinggi dari buah-buahan dan sayuran. Tunggu hasil penelitian selanjutnya dalam tahun-tahun mendatang.
2. Beban glikemik. Beban glikemik pada dasarnya adalah urutan dari seberapa besar porsi standar makanan tertentu dalam meningkatkan gula darah Anda. Menurut penelitian kecil baru-baru ini, seiring beban glikemik dalam pola makan Anda naik, maka kolesterol HDL tampaknya turun. Sejalan dengan prinsip tersebut, laporan NCEP merekomendasikan agar sebagian besar asupan karbohidrat kita berasal dari whole grains, sayuran, buah-buahan, bebas lemak, dan produk susu rendah lemak. Hal ini karena makanan tersebut cenderung berada di bagian bawah dari skala glikemik.
3. Memilih Lemak baik. Mengganti lemak jenuh dengan lemak tidak jenuh tunggal tidak hanya dapat membantu menurunkan kadar kolesterol “jahat”, tetapi juga dapat meningkatkan kadar kolesterol “baik”, menurut penasihat buletin Food & Fitness dari Pusat Kesehatan Wanita Universitas Cornell.
4. Kedelai. Ketika mengganti produk berbasis hewani, makanan berbasis kedelai dapat memiliki manfaat bagi kesehatan jantung. Produk kedelai mengandung lemak jenuh yang rendah dan tinggi kandungan lemak tidak jenuh. Produk kedelai juga tinggi serat. Sebuah penelitian menemukan bahwa protein kedelai, dan juga isoflavon yang ditemukan dalam kedelai dapat menaikkan kadar HDL sebesar 3%, yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner sekitar 5%,” kata Mark Messina, PhD, seorang ahli kedelai ternama. Messina mengatakan bahwa kedelai dapat juga menyebabkan pengurangan kecil dari kadar kolesterol LDL dan trigliserida (jenis lain dari lemak darah), dan kemungkinan peningkatan fungsi pembuluh darah. Penelitian lain menunjukkan ada penurunan kolesterol LDL (sekitar 3%) dan trigliserida (sekitar 6%) dengan sekitar tiga porsi kedelai per hari, yaitu kira-kira 0,45 kg tahu atau tiga gelas soy shake. Penelitian lebih lanjut seharusnya berfokus pada apakah intervensi diet tinggi kedelai terkait dengan penurunan risiko penyakit jantung.
5. Pengaturan Alkohol. Minum alkohol dalam jumlah sedang terkait dengan tingkat HDL yang lebih tinggi.
6. Olahraga Aerobik. Menurut banyak ahli kesehatan, dengan cukup giat berolahraga selama setidaknya 30 menit setiap hari dalam seminggu, merupakan resep olahraga yang dapat membantu meningkatkan kadar HDL Anda.
7. Berhenti merokok. Para ahli setuju bahwa dengan menghentikan kebiasaan merokok dapat juga meningkatkan sedikit kadar HDL Anda.
8. Menurunkan berat badan. Menurut NCEP, kelebihan berat badan atau obesitas memberikan kontribusi pada rendahnya kadar kolesterol HDL, dan termasuk sebagai salah satu penyebab kadar HDL rendah, menurut NCEP.
Sumber: WebMD,http://dokita.co/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar