Bagi mereka yang sudah menapak usia pertengahan banyak sekali penyakit yang silih berganti menghampiri. Kumpulan penyakit tersebut disebut penyakit degenaratif karena timbul seiring pertambahan usia. Tidak terkecuali hyperlipidemia atau kadar lemak (kolesterol) yang tinggi. Sebagai salah satu pengobatannya menggunakan obat-obat penurun kolesterol atau secara awam disebut lipitor. Golongan yang sering dipakai adalah golongan statin seperti simvastatin. Obat golongan statin ini memang sudah sangat ‘tenar’ sebagai penurun kadar kolesterol dan di industri farmasi produsen lipitor ini meraup tak kurang dari 26 miliar dollar per tahunnya.
Pemakaian Lipitor jangka waktu lama mungkin bagi beberapa orang merasa tidak masalah karena harganya yang tidak terlalu mahal. Namun yang perlu jadi pertanyaan amakankan dipakai dalam jangka waktu lama. Ternyata ada efek samping obat ini yang mungkin sebelumnya tidak pernah terbayang oleh kita.
Penemuan efek samping obat Lipitor ini dilaporkan pertama kali oleh dokter Duane Graveline, dokter penerbang Angkatan Udara AS, mantan astronot NASA, dari pengalaman pribadi memakai Lipitor. Di tahun 1999, setelah enam minggu memakai Lipitor, pada suatu pagi setelah pulang dari berolahraga di sebuah taman, dokter Graveline berjalan berputar-putar di sekitar rumahnya seperti orang linglung. Istri yang menghampirinya sambil membawa kue dan segelas susu, bahkan juga tak dikenalinya. Ajakan untuk masuk ke dalam rumah juga ditampiknya, karena dia tak mengenali rumahnya sendiri. Pikiran kosong ini berlangsung selama enam jam dan kondisi ini didiagnosa sebagai ‘transient global amnesia’ (TGA). Meskipun bersifat transient (sementara), penderita ini memang benar-benar nampak ‘bodoh’, karena fungsi kognitif (pengetahuan) tiba-tiba lenyap mundur sampai berpuluh tahun.
Meskipun pada waktu itu belum ada kajian ilmiah yang mendukung ‘kecurigaan’ bahwa Lipitor menyebabkan TGA, dokter Graveline menghentikan pemakaian obat penurun kolesterol ini. Setahun kemudian, setelah melaksanakan cek rutin kesehatan, dia kembali disarankan untuk memakai atorvastatin (Lipitor) ini. Dan enam minggu setelah pemakaian obat ini, dia kembali mendapat serangan TGA, yang kali ini berlangsung selama 12 jam. Dia mengalami kekosongan memori sampai berpuluh tahun ke belakang (retrograde memory loss), sehingga tak mengenali istrinya, keempat anaknya, masa waktu dia bekerja di NASA, juga masa waktu dia kuliah di fakultas kedokteran.
TGA (transient global amnesia) dapat terjadi sebagai akibat olahraga yang terlalu keras (vigorous exercise), senggama (sexual intercourse), krisis emosi (emotional crises), direndam dalam air dingin (cold water immersion), trauma dan angiografi otak. Namun baru sekarang ‘terbukti’ bahwa pemakaian obat Lipitor juga dapat menyebabkan TGA ini. Setelah melalui serangkaian survei, dokter Graveline menulis sebuah buku berjudul ‘Statin Drugs Side Effects and the Misguided War on Cholesterol’, di mana dia menyebutkan Lipitor ini sebagai ‘thief of memory’ (pencuri daya ingatan).
Semenjak dokter Graveline mengungkap kasus ini, ratusan pemakai obat Lipitor juga melaporkan pengalaman yang serupa. Semula mereka merasa ‘malu’ dan ‘bimbang’, karena beranggapan mundurnya pikiran ini sebagai kodrat orang lanjut usia. Beragam laporan yang masuk, diantaranya sulitnya berkonsentrasi, mudah lupa, disorientasi, pikiran yang ‘berkabut’ (foggy memory), serta amnesia beberapa jam sampai gejala Alzheimer (pikun).
Pada dasarnya otak kita sesungguhnya banyak mengandung kolesterol, yang sebagian besar terdapat pd pembungkus syaraf (myelin sheath). Kolesterol juga dibutuhkan untuk pembentukan synapses (simpul syaraf) yang berfungsi untuk mentransmisi dan menerima impuls syaraf. Jadi dapat dibayangkan, apa yang terjadi jika kolesterol pada bagian-bagian tersebut harus hilang pada penggunaan Lipitor jangka panjang. Ini merupakan salah satu pertimbangan bagi kita untuk menggunakan Lipitor sesuai anjuran dokter.
sumber : http://doktersehat.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar