Kolesterol sesungguhnya dibutuhkan tubuh, tetapi peningkatan kadarnya, terutama jenis yang buruk, yaitu low density lipoprotein (LDL), cukup berpengaruh pada terjadinya PJK.
Kolesterol berperan penting dalam pembentukan membran sel,
beberapa hormon, dan vitamin D. Organ hati membuatnya dan menghubungkannya ke
pembawa protein yang disebut lipoprotein, yang membuatnya larut dalam darah dan
ditransportasikan ke seluruh bagian tubuh.
Agar tidak terjebak dengan pengertian yang keliru tentang
kolesterol, simak mitos dan fakta kolesterol di bawah ini :
1. Mitos : Bila kolesterol total normal, Anda tidak
berisiko mengalami serangan jantung atau stroke.
Faktanya, meski kolesterol
total Anda normal, kurang dari 200 mg/dL, kolesterol LDL yang tinggi atau HDL
yang rendah justru akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Itu sebabnya, penting untuk
mengetahui seluruh angka-angka kolesterol Anda. Untuk mengurangi risiko
penyakit, lakukan pengecekan kolesterol dan ikuti perintah dokter.
2. Mitos : Menghilangkan daging, keju, dan lemak dari
diet akan membuat semuanya baik-baik saja.
Faktanya, menghilangkan
satu atau dua dari kelompok makanan bukan merupakan cara sehat untuk mengelola
kolesterol. Tidak perlu menghindarkan seluruh lemak, daging, dan produk susu
dari diet Anda.
Kunci untuk mengelola kadar
kolesterol adalah mengontrol porsi dan keragaman makanan. Makanan tinggi lemak
jenuh meningkatkan kolesterol darah lebih dari hal lainnya. Untuk itu,
pembatasan asupan lemak jenuh dan kolesterol dapat membuat perubahan.
3. Mitos : Kolesterol setara dengan lemak.
Faktanya, dilihat dari
struktur kimianya, kolesterol merupakan kelompok steroid, yaitu suatu zat yang
termasuk ke dalam golongan lipid atau lemak. Namun, kolesterol dan lemak
merupakan substansi yang berbeda. Satu makanan bisa tinggi lemak, tetapi bebas
kolesterol, misalnya minyak zaitun. Makanan lain bisa rendah lemak tetapi
tinggi kolesterol, seperti ginjal.
Untuk menjaga agar jantung
Anda tetap sehat, ganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh tunggal dan ganda
yang bersahabat dengan tubuh Anda.
4. Mitos : Pengobatan menjadi satu-satunya cara untuk
mengelola risiko tinggi kolesterol.
Cara utama untuk mengurangi risiko tinggi kolesterol adalah melalui diet,
olahraga, dan pengobatan. Namun, menurut Gullotta, “Lebih baik menurunkan
kolesterol secara alami bila Anda bisa melakukannya.” Contohnya, pertahankan
berat badan sehat, lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari, dan
konsumsi makanan sehat dengan mengurangi lemak jenuh hingga kurang dari 7
persen dari kalori harian. Olahraga dapat menurunkan LDL dan meningkatkan HDL.
Tips lainnya, konsumsi
kolesterol kurang dari 200 mg per hari, kurangi asam lemak trans (minyak
hidrogenasi), asup 25-35 gram serat, dan tingkatkan jumlah asam lemak omega-3
dengan makan ikan dan atau suplemen minyak ikan. Bila diet dan olahraga saja
tidak cukup menurunkan kolesterol Anda, dokter kemungkinan akan
merekomendasikan pemberian obat.
5. Fakta : Risiko tinggi kolesterol meningkatkan
kemungkinan mengalami diabetes melitus tipe-2.
Risiko tinggi kolesterol
bisa berperan sebagian dalam perkembangan diabetes tipe-2. Kolesterol baik di
bawah 35 mg/dL merupakan salah satu faktor risiko diabetes. Faktor risiko
lainnya adalah kelebihan berat badan, memiliki riwayat keluarga dengan
diabetes, tidak aktif, dan tekanan darah tinggi.
Diabetes tipe-2 seperti
risiko tinggi kolesterol, bisa diam-diam. Anda bisa mengetahuinya sampai Anda
mengalaminya. Pelajari risiko diabetes Anda. Lakukan pemeriksaan gula darah
puasa bila Anda mengalami kelebihan berat badan.
6. Mitos : Kolesterol itu jahat
Faktanya, kolesterol
penting bagi fungsi tubuh. Dr. John Gullota, ketua dari AMA Therapeutics
Committee, seperti dikutip Good Health & Medicine, menyatakan sekitar 75
persen dari kolesterol dihasilkan oleh tubuh dan 25 persen diperoleh dari
makanan.
Sebagian besar kolesterol
dibuat oleh hati dan penting untuk banyak proses, termasuk produksi hormon seks
dan vitamin D, serta untuk fungsi otak dan saraf. Kolesterol yang bergabung
dengan protein membentuk lipoprotein membantu perjalanan di aliran darah.
Ditambahkan oleh Prof. DR.
Made Astawan, MS, ahli teknologi pangan dan gizi dari IPB, meskipun dianggap
berbahaya, kolesterol tetap dibutuhkan tubuh. Manusia rata-rata membutuhkan
1.100 miligram kolesterol per hari untuk memelihara dinding sel dan fungsi
fisiologis lain. Dari jumlah tersebut 25-40 persen atau sekitar 200-300 mg
secara normal berasal dari makanan, selebihnya disintesis oleh tubuh.
7. Fakta : Rokok dan alkohol bisa memengaruhi
kolesterol Anda.
Alkohol dan rokok bisa mengubah kolesterol. Beberapa penelitian menunjukkan
alkohol dalam jumlah moderat (sekitar satu gelas per hari bagi wanita atau dua
gelas bagi pria) dapat meningkatkan kolesterol baik. Sebaliknya, merokok sudah
terbukti bisa menurunkan kolesterol baik.
Bila Anda belum pernah
mengonsumsi alkohol sebelumnya, tak perlu memulainya untuk mendapat efek
positif terhadap kolesterol. Sebab, diet menyehatkan itu sendiri sudah dapat
meningkatkan kolesterol baik. Namun, bila Anda merokok, cobalah untuk berhenti.
Tak hanya akan membantu kolesterol, tetapi juga akan mengurangi risiko penyakit
jantung dan kanker.
8. Mitos : Sebaiknya lakukan pemeriksaan kolesterol
pertama kali saat berusia 45.
Faktanya, memeriksa kolesterol saat usia sudah merambat naik bisa membuat Anda
kecolongan. Dalam situs WebMD dijelaskan bahwa setiap orang sebaiknya melakukan
pemeriksaan kolesterol setiap lima tahun sekali dimulai pada usia 20 tahun.
Profil lemak puasa
diperiksa setelah Anda berpuasa selama 9-12 jam. Hasil tes akan memecah kolesterol
Anda menjadi beberapa bagian, yaitu trigliserida, HDL, LDL, dan kolesterol
total. Gambaran yang sehat, trigliserida kurang dari 150 mg/dL, HDL lebih dari
40 mg/dL, LDL kurang dari 100 mg/dL, dan kolesterol total di bawah 200 mg/dL.
Mulai memeriksa kolesterol sejak dini akan menempatkan Anda dalam gaya hidup
sehat di kemudian hari.
9. Mitos : Semua level kolesterol yang tinggi membuat
Anda berisiko terhadap penyakit.
Tubuh memerlukan kolesterol untuk membuat membran sel dan hormon. Ada dua macam
kolesterol yang mesti diamati, kolesterol baik yaitu HDL, dan kolesterol jahat
(LDL).
Kolesterol jahatlah yang
membentuk plak di dalam pembuluh arteri dan menimbulkan penyakit jantung.
Sebaliknya, kolesterol baik membantu mengeluarkan kolesterol jahat dari darah. Semakin
tinggi HDL, akan semakin baik. Semakin rendah LDL juga akan semakin baik.
Diet rendah lemak yang
menyehatkan dan olahraga secara alami akan membantu Anda mengelola kolesterol.
Pengobatan akan membantu kala diet dan olahraga tidak cukup.
10. Mitos : Gejala risiko tinggi kolesterol bisa
dilihat.
Faktanya, satu dari lima
orang Amerika memiliki kolesterol tinggi. Sayang, banyak yang tidak
mengetahuinya karena biasanya tanpa gejala.
Beberapa orang hanya
mempelajari kalau dirinya memiliki kolesterol tinggi setelah serangan jantung
atau stroke. Belum pasti apakah Anda mengalami risiko tinggi kolesterol?
Lakukan pemeriksaan kolesterol rutin setiap lima tahun sekali, dimulai pada
usia 20-an.
11. Mitos : Antioksidan hanya memberi perlindungan
terhadap kanker.
Faktanya, antioksidan juga melindungi terhadap kolesterol jahat, seperti halnya
penyakit jantung. Antioksidan memberi perlindungan terhadap kerusakan radikal
bebas. Antioksidan dijumpai pada kebanyakan buah dan sayur. Teh hijau dan juga
cokelat hitam dengan kualitas baik adalah sumber antioksidan. Kehadiran
antioksidan ini akan mengurangi risiko penyakit jantung.
Sumber: health.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar