Low-density Lipoprotein atau LDL biasa disebut sebagai kolesterol jahat karena memiliki pengaruh buruk untuk kesehatan. Kolesterol jenis inilah yang sering menjadi biang kerok terjadinya penyakit pembuluh darah arteri.
LDL mengangkut kolesterol menuju sel-sel tubuh yang membutuhkannya melalui sistem peredaran darah. Terlalu banyak asupan kolesterol bisa menyebabkan penumpukan di dinding arteri sehingga jalur peredaran darah terganggu. Hal ini dapat memicu terjadinya penyempitan pembuluh nadi sehingga meningkatkan risiko terkena serangan jantung dan stroke.
Makanan Tinggi Kolesterol Jahat
Demi menjaga tingkat kolesterol di dalam tubuh tetap pada batas yang wajar, maka batasilah makanan yang mengandung lemak jenuh dan minyak. Hindari juga jenis lemak trans yang biasanya terdapat pada minyak sayur terhidrogenasi dan camilan. Daging berlemak, kuning telur, produk susu, dan makanan cepat saji juga wajib dibatasi konsumsinya.
Di bawah ini adalah beberapa makanan yang sebaiknya dibatasi asupannya demi mengamankan diri dari kolesterol jahat. Jika kolesterol Anda sudah di atas ambang batas aman, maka sebaiknya makanan di bawah ini harus dihindari.
- Batasi makan hati
Selain enak, hati juga kaya akan zat besi yang tentu saja berguna untuk tubuh. Sayangnya, hati menjadi salah satu makanan yang tinggi kandungan kolesterolnya.
Hati sendiri merupakan salah satu organ dalam tubuh hewan yang memiliki kadar kolesterol sangat tinggi. Hal ini amat memungkinkan sebab kolesterol dibuat dan tersimpan di dalam organ ini.
Hanya dalam 85 gram hati sapi, setidaknya ada 331 mg kolesterol. Hal ini tentu membahayakan sebab tubuh orang dewasa hanya membutuhkan 300 mg kolesterol tiap hari.
- Lobster bisa jadi monster
Salah satu makanan laut yang tinggi kandungan kolesterolnya sehingga harus dibatasi konsumsinya adalah lobster. Dalam 85 gram lobster, setidaknya terdapat 61 mg kolesterol. Angkanya akan bertambah secara signifikan setelah dimasak dengan bahan tertentu.
Untuk membuat lobster tetap bisa dinikmati tanpa khawatir kelebihan kolesterol, maka usahakan mengolahnya tanpa melibatkan bahan lain yang juga kaya kolesterol. Menggoreng lobster dengan minyak sayur dan mencelupkannya ke dalam mentega cair dapat mengakumulasi kandung kolesterolnya. Berbeda jika diolah dengan cara dibakar atau dipanggang karena dianggap lebih aman daripada menggorengnya.
Yang tidak kalah penting adalah membatasi jumlah yang dikonsumsi untuk mengontrol julam asupan kolesterol ke dalam tubuh Anda. Angka 61 mg kolesterol dalam 85 gram mungkin terlihat sedikit, namun jika Anda mengonsumsi tiga lobster dengan berat masing-masing 200 gram tentu akan menjadi masalah, bukan?
- Burger bisa membuat “klenger”
Kesibukan sering membuat Anda mencari yang simpel dan mudah saat harus memilih makanan. Salah satu yang sering jadi pilihan adalah restoran cepat saji. Perhatikan kandungan gizinya, terutama bagi Anda yang memilih burger dengan taburan keju di dalamnya.
Makanan siap saji ini mengandung kolesterol antara 85-175 mg. Sayangnya, jumlah tersebut belum ditambah dengan kentang goreng dan mayonaise. Jelas menu instan ini bukan kombinasi yang ideal untuk ditambahkan ke dalam tubuh Anda.
- Jauhi steak iga meski menggoda
Siapa yang tidak ingin menikmati steak iga sapi saat makan malam? Sayangnya, meski telah dibuang lemaknya dan dimasak dengan minyak zaitun, kolesterol dalam daging iga tetaplah tinggi.
Hanya dengan mengonsumsi daging iga sapi sekitar 115 gram, kuota kolesterol dan lemak jenuh yang boleh dikonsumsi dalam sehari sudah banyak tergerus olehnya. Sekitar 20 persen kebutuhan harian tubuh akan lemak jenuh sudah dipasok dari daging iga. Untuk kolesterol, kuota harian Anda sudah dipenuhinya sebanyak 22 persen. Hal ini belum lagi jika ditambah dengan makanan dan minuman yang menemani daging iga sapi.
- Camilan pun bisa mematikan
Ingin bersantai di depan TV sambil mengonsumsi camilan? Pastikan bukan camilan dengan kandungan lemak trans. Lemak jenis ini akan membuat camilan yang berasal dari makanan sehat pun berubah menjadi makanan yang tinggi kolesterol.
Camilan yang berasal dari makanan ringan yang dijual bebas di pasaran pada umumnya mengandung kolesterol yang tidak terkendali. Makanan seperti kue kering, kentang goreng, onion ring, dan kerupuk biasanya diproses dengan minyak yang terhidrogenasi alias mengandung lemak trans.
Karena mengonsumsi camilan cenderung susah dikendalikan, maka potensi penambahan kolesterol jahat dalam jumlah tinggi sangat besar. Untuk itu, batasi porsi dan bacalah label dalam kemasan untuk mengetahui berapa kadar kolesterol yang dikandung makanan ringan yang Anda jadikan camilan.
Selain membatasi atau menghindari makanan di atas, perubahan gaya hidup juga harus dilakukan. Yang pertama kali harus dilakukan adalah mencapai berat badan menuju ideal. Sembari berfokus pada langkah pertama, sandingkan pula dengan berolahraga secara teratur. Jangan lupa untuk berhenti merokok dan menjauhi konumsi minuman beralkohol yang berlebihan agar kadar kolesterol jahat dalam tubuh bisa dikendalikan.
Yang terpenting adalah konsistensi dalam menjalani perubahan gaya hidup di atas. Hal ini wajib diperhatikan karena upaya menurunkan kadar kolesterol jahat membutuhkan waktu dan kedisiplinan.
sumber : http://www.alodokter.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar