Eksim atau disebut dermatitis atopik adalah ruam kulit yang biasanya muncul pada anak di bawah lima tahun, umumnya dimulai pada masa bayi. Area tubuh bayi yang paling terpengaruh eksim adalah wajah, leher, siku, lutut, Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa eksim bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Eksim tidak menular tetapi bersifat kambuhan. Penyakit yang menimbulkan rasa gatal ini bisa membuat bayi merasa sangat tidak nyaman. Sementara itu, menggaruk bagian kulit yang terjangkit eksim bisa mendatangkan masalah. Perhatikan ruam yang terlihat menyerupai kulit bersisik, kulit kering yang menebal, atau mungkin bintil-bintil merah kecil berisi cairan. Kondisi-kondisi tersebut biasanya akibat dari eksim. Jangan digaruk karena berisiko terjadi infeksi.
Eksim biasanya datang dan pergi. Penyebabnya sendiri belum diketahui secara pasti, tetapi ada kecenderungan faktor keturunan. Seorang anak lebih mungkin mengalami eksim bila orang tuanya atau anggota keluarga dekat memiliki eksim, alergi, atau asma.
Lakukan beberapa langkah perawatan kulit bayi berikut ini untuk membantu proses penyembuhan dan pencegahan eksim menjadi parah.
Gunakan Bahan Pemutih (Natrium Hipoklorit/Bleach)
Sebuah studi mengungkapkan bahwa berendam di air yang dicampur bahan pemutih selama 5-10 menit sebanyak dua kali seminggu dapat membantu mengobati eksim lima kali lebih efektif dibandingkan menggunakan air biasa. Seorang pakar dermatologimerekomendasikan untuk mencampurkan dua sendok teh cairan pemutih untuk tiap 4 liter air mandi. Namun, bila ingin memandikan anak dengan air campuran ini, pastikan air mandi dan bahan pemutih telah tercampur secara merata sebelum memandikan anak. Selain itu, pastikan juga campuran air dan cairan pemutih ini tidak tertelan oleh anak.
Cegah Garukan
Pakaikan anak kaus kaki dan sarung tangan katun, serta pastikan kuku-kukunya senantiasa terpotong pendek. Selain itu, gunakan seprai yang paling lembut. Jika anak sulit tidur karena gatal, maka konsultasikan kepada dokter. Obat-obatan antihistamin bisa diresepkan dokter untuk membantu anak tidur dengan lebih baik.
Hindari Pemicu
Eksim bukanlah bentuk reaksi alergi terhadap suatu zat, namun alergen atau zat pemicu alergi, seperti asap rokok, debu, tungau, atau serbuk sari tumbuhan, dapat memicu eksim juga. Ruam eksim juga dapat diperparah oleh suhu panas, kondisi kulit kering, gesekan dengan kulit, serta perubahan suhu. Stres juga dapat memicu perkembangan eksim. Oleh karena itu, orang tua perlu mengidentifikasi dan meminimalkan stres yang dapat memicu eksim. Bantulah anak menangani stres, misalnya dengan memberikan Si Kecil waktu yang lebih tenang dan hiburlah dia.
Mandi dan Lembapkan Kulit
Jangan gunakan air yang terlalu hangat bahkan panas. Sebaliknya, dianjurkan untuk menggunakan air hangat suam-suam kuku atau air dingin. Jangan juga menggosok kulit bayi, apalagi menggunakan waslap kasar. Mengenai sabun untuknya, sebisa mungkin gunakan yang bebas deterjen dan bebas pengharum. Jika perlu, prioritaskan sabun khusus untuk merawat kulit sensitif. Setelah selesai mandi, segera keringkan tubuh bayi dengan menepuk-nepuk menggunakan handuk yang lembut.
Saat kulitnya masih lembap selepas mandi, segera usapkan salep atau krim pelembap untuk mencegah agar kulitnya tidak kering. Salep biasanya lebih cocok untuk eksim pada anak karena kandungan airnya lebih sedikit dibandingkan losion. Bayi yang menderita eksim perlu dihindarkan dari krim berair karena dapat menyebabkan gatal dan kemerahan. Sementara untuk pakaian, gunakan yang berbahan katun dan hindari bahan wol.
Suhu Sejuk
Selama fase kemunculan eksim, berikan anak kompres dingin pada area kulit yang terjangkit eksim beberapa kali dalam sehari. Setelah mengompres, usapkan pelembap pada kulitnya tersebut. Selain kompres dingin, pastikan juga kamar anak bersuhu sejuk untuk mencegahnya berkeringat karena keringat dapat memperburuk kondisi eksim. Selain itu, pastikan kamar anak dan rumah secara keseluruhan dalam kondisi bersih karena eksim bisa lebih buruk bila anak memiliki reaksi alergi terhadap tungau dan debu.
Periksakan kepada Dokter
Jika setelah mengikuti langkah di atas, ruam eksim masih belum membaik, periksakan kepada dokter kulit. Dokter mungkin akan meresepkan salep steroid ringan atau bentuk perawatan lainnya, seperti antihistamin, kortikosteroid topikal (obat oles), obat minum untuk menekan sistem kekebalan tubuh, fototerapi atau terapi cahaya, inhibitor topikal kalsineurin, maupun antibiotik, antivirus, atau obat antijamur untuk infeksi kulit.
Antibiotik diberikan jika eksim pada bayi berkembang menjadi infeksi yang ditandai dengan kulit berdarah dan muncul kerak atau cairan pada area kulit yang terinfeksi. Jika hanya sebagian kecil kulit yang terinfeksi, dokter bisa meresepkan krim antibiotik untuk bayi. Jika area yang terinfeksi ternyata lebih luas, bayi mungkin perlu minum obat antibiotik.
Untuk membantu mencegah munculnya eksim pada bayi, Bunda disarankan untuk memberi Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif selama 4-6 bulan. Secara alami, ASI mengandung berbagai nutrisi yang penting dan efektif dalam membantu melindungi bayi dari eksim dan bentuk-bentuk alergi lainnya.
sumber : http://www.alodokter.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar