Jumat, 30 September 2016

Kolesterol Bisa Naik Akibat Kurang Tidur


Tidur adalah salah satu mekanisme alami yang dilakukan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh kita. Banyak pakar kesehatan yang menyebutkan jika tidur menjadi salah satu kunci mendapatkan kesehatan tubuh selain pola makan sehat dan rutinitas berolahraga. Sayangnya, banyak orang yang menyepelekan waktu tidur untuk hal-hal yang cenderung kurang penting layaknya mengobrol atau bahkan bermain gadget. Padahal, jika kita sering kurang tidur, kita berpotensi menaikkan resiko terkena beberapa penyakit berbahaya, salah satunya adalah masalah kolesterol tinggi.


Pakar kesehatan menyebutkan jika kita sering kekurangan waktu tidur, tubuh akan mengalami masalah metabolisme kolesterol. Hal ini ternyata bisa berimbas buruk bagi kesehatan pembuluh darah secara keseluruhan. Sebuah penelitian dariUniversity of Helsinkibahkan menyebutkan jika ada sel-sel atau gen yang cenderung kurang cukup bergerak dalam mengatasi kolesterol pada mereka yang kurang tidur. Bahkan perbedaan keaktifan gen ini sangatlah kontras jika dibandingkan pada mereka yang tidur dengan cukup.
Salah seorang peneliti yang berasal dariSleep Team Helsinki, bernama Vilma Aho, menyebutkan jika dengan kurang tidur, kita akan mengganggu berbagai fungsi tubuh dan meningkatkan resiko munculnya berbagai macam penyakit. Bahkan, andai kita kurang tidur dalam satu minggu saja, maka kita akan cenderung mengurangi ketahanan tubuh kita dan merusak metabolisme kolesterol dan meningkatkan kadar kolesterol jahat.
Jika seseorang kurang tidur, maka kita menurunkan kadar kolesterol baik dan pada akhirnya meningkatkan resiko terkena berbagai macam penyakit kardiovaskular layaknya penyakit jantung atau serangan stroke. Agar kita tidak mendapatkan masalah tersebut, maka marilah kita lebih baik dalam menjaga cukupnya waktu tidur setiap harinya.
sumber : http://doktersehat.com/

Hubungan Antara Asam Urat Dengan Ginjal Yang Berbahaya



Penyakit batu ginjal merupakan fase lanjutan dari masalah kesehatan kronis yaitu penumpukan kristal asam urat. Keduanya memiliki hubungan erat artinya jika penimbunan kadar asam urat terjadi pada ginjal maka muncullah penyakit batu ginjal. Penimbunan ini disebabkan oleh banyak faktor yang mungkin tidak anda sadari selama ini. Misalnya saja metabolisme dalam tubuh tidak berjalan secara baik sehingga fungsi organ ginjal sebagai penyaring tidak berjalan secara maksimal.


Munculnya penyakit batu ginjal akibat kristal asam urat yang menumpuk tentu saja bisa dicegah mulai dari sekarang. Langkah pertama dan paling sederhana yang bisa anda lakukan adalah membatasi asupan makanan dengan kadar purin tinggi.
Sebenarnya, purin merupakan zat alami yang terdapat pada sel-sel tubuh dan tidak berbahaya jika kandungannya seimbang. Artinya tidak lebih atau pun tidak kurang.
Apabila kadar purin dalam tubuh berlebih maka akibatnya asam urat naik. Inilah yang disebut hubungan asam urat dengan ginjal yang membahayakan kesehatan karena dapat memicu penyakit batu ginjal.
Agar kadar asam urat dalam darah seimbang anda harus memperhatikan asupan makanan sehari-hari. Berikut ini daftar makanan yang mengandung purin tinggi :
  • Beragam produk makanan dari olahan susu misalnya
  • Makanan laut (seafood) misalnya kerang dan tiram.
  • Berbagai jenis ikan yang sudah diawetkan misalnya teri, sarden.
  • Daging bebek serta burung puyuh karena kandungan lemak di dalamnya sangat tinggi.
  • Semua jenis jeroan hewan seperti hati, jantung, usus, limpa, paru-paru dan otak.
Anda sering mengkonsumsi jenis makanan tersebut? Jika anda ingin sehat dan terhindar dari penyakit ginjal, kontrol asupan makanan di atas mulai dari sekarang.
Langkah pencegahan selanjutnya yaitu dengan menjalankan pola hidup sehat. Tujuannya untuk menjaga kesehatan ginjal sehingga organ penting ini dapat bekerja secara baik dalam membuang asam urat berlebih.
Mulailah dengan memperbanyak minum air putih, ingat! Dalam satu hari tubuh membutuhkan minimal 8 gelas air putih. Perbanyak konsumsi buah-buahan serta sayuran, batasi meminum kopi (maksimal 4 cangkir sehari), jauhi minuman beralkohol dan yang tidak kalah penting, kontrol asupan makanan yang mengandung kadar purin tinggi.
sumber : http://doktersehat.com/

Awas, Remaja Juga Beresiko Terkena Masalah Kolesterol Tinggi

Salah satu mitos yang masih dipercaya oleh banyak masyarakat Indonesia adalah masalah kolesterol tinggi hanya akan menyerang mereka yang sudah berusia cukup tua. Mitos ini ternyata sangat tidak benar adanya karena banyak dari kita yang masih berusia anak-anak atau remaja ternyata juga telah memiliki masalah kolesterol tinggi. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, maka masalah kolesterol tinggi ini bisa menyebabkan penyakit yang jauh lebih berbahaya, yakni penyakit jantung atau bahkan serangan stroke. Melihat adanya fakta ini, kita tentu harus lebih baik dalam menjaga kesehatan anak-anak, bukan?

Terdapat banyak sekali penyebab dari munculnya masalah kolesterol tinggi pada anak dan remaja. Pakar kesehatan menyebutkan jika faktor genetik kerap kali menjadi penyebab utama munculnya masalah ini di usia remaja dan disebut sebagai hiperkolesterolemia familial. Hal ini berarti, jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat memiliki penyakit jantung, maka anak atau remaja akan cukup beresiko mengalami masalah kolesterol tinggi. Namun, kini dengan meningkatnya kasus obesitas pada usia anak-anak dan remaja, maka hal ini bisa membawa masalah tingginya tingkat kolesterol pda tubuh, diabetes, atau bahkan hipertensi. Jika kita mau mencermati, kini semakin banyak anak-anak yang cenderung kurang bergerak karena kecanduan internet, gadget, games, hingga acara televisi. Ditambah dengan konsumsi makanan yang tidak sehat dan tidak bergizi seimbang, maka masalah kolesterol tinggi pun akan sangat mudah mendatangi anak-anak dan remaja.
Melihat adanya fakta ini, pakar kesehatan menyarankan orang tua untuk memeriksakan kadar kolesterol dari anak semenjak usia sembilan tahun dan bisa diulangi kembali pada usia 17 hingga 21 tahun. Dengan pemeriksaan yang teratur, maka kita bisa melakukan pencegahan dini pada penyakit jantung atau stroke yang berbahaya. Selain itu, orang tua juga kini harus lebih pandai dalam mengatur pola makan dengan gizi seimbang dan juga camilan sehat bagi anak-anaknya. Selain itu, cobalah untuk memberi contoh gaya hidup sehat dan rajin berolahraga sehingga anak pun menjadi semakin terbebas dari resiko terkena masalah kolesterol tinggi.
 sumber : http://doktersehat.com/

Mitos dan Fakta Tentang Kolesterol



Kolesterol sesungguhnya dibutuhkan tubuh, tetapi peningkatan kadarnya, terutama jenis yang buruk, yaitu low density lipoprotein (LDL), cukup berpengaruh pada terjadinya PJK.

Kolesterol berperan penting dalam pembentukan membran sel, beberapa hormon, dan vitamin D. Organ hati membuatnya dan menghubungkannya ke pembawa protein yang disebut lipoprotein, yang membuatnya larut dalam darah dan ditransportasikan ke seluruh bagian tubuh.
Agar tidak terjebak dengan pengertian yang keliru tentang kolesterol, simak mitos dan fakta kolesterol di bawah ini :
1. Mitos   : Bila kolesterol total normal, Anda tidak berisiko mengalami serangan jantung atau stroke.
Faktanya, meski kolesterol total Anda normal, kurang dari 200 mg/dL, kolesterol LDL yang tinggi atau HDL yang rendah justru akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Itu sebabnya, penting untuk mengetahui seluruh angka-angka kolesterol Anda. Untuk mengurangi risiko penyakit, lakukan pengecekan kolesterol dan ikuti perintah dokter.
2. Mitos   : Menghilangkan daging, keju, dan lemak dari diet akan membuat semuanya baik-baik saja.
Faktanya, menghilangkan satu atau dua dari kelompok makanan bukan merupakan cara sehat untuk mengelola kolesterol. Tidak perlu menghindarkan seluruh lemak, daging, dan produk susu dari diet Anda.
Kunci untuk mengelola kadar kolesterol adalah mengontrol porsi dan keragaman makanan. Makanan tinggi lemak jenuh meningkatkan kolesterol darah lebih dari hal lainnya. Untuk itu, pembatasan asupan lemak jenuh dan kolesterol dapat membuat perubahan.
3. Mitos   : Kolesterol setara dengan lemak.
Faktanya, dilihat dari struktur kimianya, kolesterol merupakan kelompok steroid, yaitu suatu zat yang termasuk ke dalam golongan lipid atau lemak. Namun, kolesterol dan lemak merupakan substansi yang berbeda. Satu makanan bisa tinggi lemak, tetapi bebas kolesterol, misalnya minyak zaitun. Makanan lain bisa rendah lemak tetapi tinggi kolesterol, seperti ginjal.
Untuk menjaga agar jantung Anda tetap sehat, ganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh tunggal dan ganda yang bersahabat dengan tubuh Anda.
4. Mitos   : Pengobatan menjadi satu-satunya cara untuk mengelola risiko tinggi kolesterol.
Cara utama untuk mengurangi risiko tinggi kolesterol adalah melalui diet, olahraga, dan pengobatan. Namun, menurut Gullotta, “Lebih baik menurunkan kolesterol secara alami bila Anda bisa melakukannya.” Contohnya, pertahankan berat badan sehat, lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari, dan konsumsi makanan sehat dengan mengurangi lemak jenuh hingga kurang dari 7 persen dari kalori harian. Olahraga dapat menurunkan LDL dan meningkatkan HDL.
Tips lainnya, konsumsi kolesterol kurang dari 200 mg per hari, kurangi asam lemak trans (minyak hidrogenasi), asup 25-35 gram serat, dan tingkatkan jumlah asam lemak omega-3 dengan makan ikan dan atau suplemen minyak ikan. Bila diet dan olahraga saja tidak cukup menurunkan kolesterol Anda, dokter kemungkinan akan merekomendasikan pemberian obat.
5. Fakta  : Risiko tinggi kolesterol meningkatkan kemungkinan mengalami diabetes melitus tipe-2.
Risiko tinggi kolesterol bisa berperan sebagian dalam perkembangan diabetes tipe-2. Kolesterol baik di bawah 35 mg/dL merupakan salah satu faktor risiko diabetes. Faktor risiko lainnya adalah kelebihan berat badan, memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, tidak aktif, dan tekanan darah tinggi.
Diabetes tipe-2 seperti risiko tinggi kolesterol, bisa diam-diam. Anda bisa mengetahuinya sampai Anda mengalaminya. Pelajari risiko diabetes Anda. Lakukan pemeriksaan gula darah puasa bila Anda mengalami kelebihan berat badan.
6. Mitos   : Kolesterol itu jahat
Faktanya, kolesterol penting bagi fungsi tubuh. Dr. John Gullota, ketua dari AMA Therapeutics Committee, seperti dikutip Good Health & Medicine, menyatakan sekitar 75 persen dari kolesterol dihasilkan oleh tubuh dan 25 persen diperoleh dari makanan.
Sebagian besar kolesterol dibuat oleh hati dan penting untuk banyak proses, termasuk produksi hormon seks dan vitamin D, serta untuk fungsi otak dan saraf. Kolesterol yang bergabung dengan protein membentuk lipoprotein membantu perjalanan di aliran darah.
Ditambahkan oleh Prof. DR. Made Astawan, MS, ahli teknologi pangan dan gizi dari IPB, meskipun dianggap berbahaya, kolesterol tetap dibutuhkan tubuh. Manusia rata-rata membutuhkan 1.100 miligram kolesterol per hari untuk memelihara dinding sel dan fungsi fisiologis lain. Dari jumlah tersebut 25-40 persen atau sekitar 200-300 mg secara normal berasal dari makanan, selebihnya disintesis oleh tubuh.
7. Fakta  : Rokok dan alkohol bisa memengaruhi kolesterol Anda.
Alkohol dan rokok bisa mengubah kolesterol. Beberapa penelitian menunjukkan alkohol dalam jumlah moderat (sekitar satu gelas per hari bagi wanita atau dua gelas bagi pria) dapat meningkatkan kolesterol baik. Sebaliknya, merokok sudah terbukti bisa menurunkan kolesterol baik.
Bila Anda belum pernah mengonsumsi alkohol sebelumnya, tak perlu memulainya untuk mendapat efek positif terhadap kolesterol. Sebab, diet menyehatkan itu sendiri sudah dapat meningkatkan kolesterol baik. Namun, bila Anda merokok, cobalah untuk berhenti. Tak hanya akan membantu kolesterol, tetapi juga akan mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker.
8. Mitos   : Sebaiknya lakukan pemeriksaan kolesterol pertama kali saat berusia 45.
Faktanya, memeriksa kolesterol saat usia sudah merambat naik bisa membuat Anda kecolongan. Dalam situs WebMD dijelaskan bahwa setiap orang sebaiknya melakukan pemeriksaan kolesterol setiap lima tahun sekali dimulai pada usia 20 tahun.
Profil lemak puasa diperiksa setelah Anda berpuasa selama 9-12 jam. Hasil tes akan memecah kolesterol Anda menjadi beberapa bagian, yaitu trigliserida, HDL, LDL, dan kolesterol total. Gambaran yang sehat, trigliserida kurang dari 150 mg/dL, HDL lebih dari 40 mg/dL, LDL kurang dari 100 mg/dL, dan kolesterol total di bawah 200 mg/dL. Mulai memeriksa kolesterol sejak dini akan menempatkan Anda dalam gaya hidup sehat di kemudian hari.
9. Mitos   : Semua level kolesterol yang tinggi membuat Anda berisiko terhadap penyakit.
Tubuh memerlukan kolesterol untuk membuat membran sel dan hormon. Ada dua macam kolesterol yang mesti diamati, kolesterol baik yaitu HDL, dan kolesterol jahat (LDL).
Kolesterol jahatlah yang membentuk plak di dalam pembuluh arteri dan menimbulkan penyakit jantung. Sebaliknya, kolesterol baik membantu mengeluarkan kolesterol jahat dari darah. Semakin tinggi HDL, akan semakin baik. Semakin rendah LDL juga akan semakin baik.
Diet rendah lemak yang menyehatkan dan olahraga secara alami akan membantu Anda mengelola kolesterol. Pengobatan akan membantu kala diet dan olahraga tidak cukup.
10. Mitos   : Gejala risiko tinggi kolesterol bisa dilihat.
Faktanya, satu dari lima orang Amerika memiliki kolesterol tinggi. Sayang, banyak yang tidak mengetahuinya karena biasanya tanpa gejala.
Beberapa orang hanya mempelajari kalau dirinya memiliki kolesterol tinggi setelah serangan jantung atau stroke. Belum pasti apakah Anda mengalami risiko tinggi kolesterol? Lakukan pemeriksaan kolesterol rutin setiap lima tahun sekali, dimulai pada usia 20-an.
11. Mitos   : Antioksidan hanya memberi perlindungan terhadap kanker.
Faktanya, antioksidan juga melindungi terhadap kolesterol jahat, seperti halnya penyakit jantung. Antioksidan memberi perlindungan terhadap kerusakan radikal bebas. Antioksidan dijumpai pada kebanyakan buah dan sayur. Teh hijau dan juga cokelat hitam dengan kualitas baik adalah sumber antioksidan. Kehadiran antioksidan ini akan mengurangi risiko penyakit jantung.
Sumber: health.kompas.com

Kamis, 29 September 2016

Waspadai Komplikasi Penyakit Asam Urat

Ada beberapa masalah kesehatan lainnya yang bisa muncul akibat penyakit asam urat, terlebih jika kondisi ini diabaikan atau tidak diobati. Beberapa contoh komplikasi akibat asam urat di antaranya adalah penyakit batu ginjal, munculnya benjolan-benjolan di bawah kulit yang disebut tofi, dan kerusakan sendi, dan masalah psikologis.
Penyakit batu ginjal
Asam urat di dalam tubuh dikeluarkan dalam bentuk air seni melalui ginjal. Adakalanya asam urat tersebut menciptakan endapan-endapan di dalam ginjal, terlebih jika kadarnya yang tinggi. Jika ukuran endapan masih kecil, maka tubuh akan membuangnya secara alami melalui saluran kemih. Namun jika ukurannya terlalu besar, maka bisa menimbulkan penyakit batu ginjal.
Selain sensasi seperti selalu ingin buang air kecil, penderita penyakit batu ginjal biasanya akan merasakan sakit saat buang air kecil akibat terganggunya aliran urine. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan infeksi di dalam sistem kemih. Menurut data, sekitar 10-25 persen penderita penyakit asam urat turut mengalami masalah batu ginjal. Dokter biasanya akan memberikan obat yang dapat melarutkan batu ginjal dan menurunkan kadar keasaman dalam urine. Selain itu, penderita batu ginjal juga disarankan untuk minum banyak air untuk mengeluarkan endapan-endapan asam urat.
Munculnya benjolan-benjolan tofi
Tofi adalah gumpalan-gumpalan kecil berwarna putih atau kuning di balik kulit yang terbentuk dari akumulasi kristal-kristal asam urat. Benjolan tofi biasanya muncul pada lutut, siku, jari kaki dan jari tangan, lengan, tumit, atau bahkan telinga.
Biasanya tofi muncul pada penderita penyakit asam urat parah atau yang sudah lama tidak ditangani. Namun ada juga tofi yang muncul pada orang yang bahkan belum pernah mengalami serangan penyakit asam urat. Meski sering kali tidak menimbulkan rasa sakit, rutinitas sehari-hari (misalnya berpakaian atau makan) bisa terganggu jika tofi tumbuh di jari tangan.
Kemunculan tofi menjadi sinyal bahwa pengobatan penyakit asam urat tidak bisa ditunda-tunda lagi dan harus segera dilakukan. Jika kadar asam urat berhasil diturunkan, tofi akan berangsur-angsur mengecil seiring larutnya kristal-kristal natrium urat. Namun sebaliknya jika terus dibiarkan, maka tofi akan membesar dan pada akhirnya menimbulkan rasa sakit. Tofi yang meradang tersebut bahkan bisa pecah dan mengeluarkan cairan menyerupai pasta gigi yang terdiri dari campuran nanah dan kristal-kristal urat. Segera konsultasikan kepada dokter jika tubuh Anda ditumbuhi tofi berukuran besar atau terasa menyakitkan. Apabila dianggap perlu, dokter akan melakukan pembedahan untuk membuang tofi tersebut.
Kerusakan pada sendi
Kristal-kristal natrium urat yang terus menumpuk dan membentuk tofi di dalam sendi lambat laun bisa merusak sendi. Bukan hal yang mustahil jika kerusakan sendi secara permanen bisa terjadi apabila kondisi ini tidak kunjung ditangani. Jika sendi sudah rusak, maka operasi terpaksa harus dilakukan oleh dokter untuk memperbaiki atau menggantinya.

Masalah psikologis

Perubahan suasana hati dan stres bisa saja dialami oleh penderita penyakit asam urat. Bukan hanya karena nyeri luar biasa yang dirasakan, tapi juga efek dari kondisi ini yang membuat rutinitas sehari-hari menjadi terganggu. Jika diabaikan, maka tidak mustahil bisa mengarah kepada depresi. Maka dari itu, sebelum muncul masalah psikologis yang lebih serius, segera temui dokter jika Anda adalah penderita penyakit asam urat dan Anda merasa stres dengan kondisi yang dialami.
sumber : http://www.alodokter.com/

Rabu, 28 September 2016

Pentingnya Hormon Insulin Dalam Mengendalikan Gula Darah


Hormon insulin merupakan bagian penting dari sistem metabolisme tubuh. Tanpa hormon insulin, tubuh akan berhenti berfungsi.
Insulin adalah hormon alami yang diproduksi oleh pankreas. Ketika kita makan, pankreas melepaskan hormon insulin yang memungkinkan tubuh mengubah glukosa menjadi energi dan disebarkan di seluruh tubuh. Hormon yang satu ini juga membantu tubuh menyimpan energi tersebut.

Akrabnya Gula Darah dan Insulin

Insulin membantu mengontrol kadar gula darah (glukosa) dalam tubuh. Caranya dengan memberi sinyal pada sel lemak, otot, dan hati untuk mengambil glukosa dari darah dan mengubahnya menjadi glikogen (gula otot) di sel otot, trigliserida di sel lemak, dan keduanya di sel hati. Ini merupakan bentuk sumber energi yang disimpan oleh tubuh.
Selama pankreas memproduksi cukup insulin dan tubuh dapat menggunakannya dengan benar, kadar gula darah pasti akan selalu berada dalam kisaran yang sehat. Karena pada hakikatnya, kadar glukosa yang terlalu banyak atau terlalu sedikit tidak baik bagi kesehatan.
Penumpukan glukosa dalam darah (hiperglikemia) dapat menyebabkan komplikasi seperti kerusakan ginjal dan saraf, serta masalah pada mata. Sedangkan terlalu sedikit glukosa dalam darah (hipoglikemia) dapat membuat kita merasa lelah, mudah marah, bingung, hingga kehilangan kesadaran, alias pingsan.
Dan bila insulin dalam darah tidak cukup, sel-sel tubuh akan mulai kelaparan. Insulin yang tidak cukup berarti glukosa tidak dapat dipecah dan artinya sel tidak dapat menggunakannya. Akibatnya, lemak mulai dipecah untuk membuat energi. Proses tersebut kemudian mengakibatkan penumpukan bahan kimia yang disebut keton.
Keton yang menumpuk dalam darah dan urine sangat berbahaya, karena mampu memicu kondisi ketoasidosis pada penderita diabetes. Ketoasidosis bahkan bisa mengancam jiwa jika tidak ditangani secepatnya. Gejalanya mencakup sering buang air kecil selama satu atau beberapa hari, sakit perut, merasa sangat haus dan lelah, muntah, sesak napas, denyut jantung naik, pusing, mengantuk, hingga kehilangan kesadaran.

Jika Insulin Terganggu

Jika produksi atau kerja insulin terganggu, beberapa penyakit atau kondisi ini bisa menyerang diri Anda:
  • Diabetes mellitus. Penyakit di mana kadar gula dalam darah menjadi terlalu tinggi akibat ketidakmampuan tubuh untuk memecah glukosa menjadi energi. Glukosa tidak bisa diubah karena jumlah insulin dalam tubuh tidak cukup, atau insulin yang dihasilkan tidak bekerja dengan benar.
  • Insulinoma, yaitu tumor kecil di pankreas hingga membuat produksi insulin menjadi berlebihan.
  • Sindrom metabolik, yaitu sekelompok faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lain seperti stroke dan diabetes. Keadaan di mana insulin tidak bekerja menurunkan kadar gula darah, atau disebut resistensi insulin, juga dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik. Resistensi insulin menyebabkan kadar gula darah tinggi.
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS), kondisi umum yang memengaruhi kerja ovarium. PCOS terkait dengan kadar hormon abnormal dalam tubuh, termasuk tingginya tingkat insulin. Banyak wanita dengan PCOS ternyata juga mengalami resistensi insulin. Akibatnya tubuh memproduksi insulin lebih banyak lagi.
Insulin adalah salah satu hormon penting dalam tubuh. Tanpa hormon insulin, sel-sel akan kekurangan energi dan harus mencari sumber tenaga alternatif. Akibatnya, komplikasi yang mengancam jiwa bisa terjadi.
sumber : http://www.alodokter.com/

Arti Tinggi Dan Rendahnya Kadar Gula Darah Dalam Tubuh

Dalam ilmu medis, keberadaan gula atau zat glukosa dalam darah disebut gula darah. Kadar gula darah yang normal pada tubuh penting bagi kinerja dan kesehatan tubuh.
Namun beda cerita jika kadarnya terlalu tinggi atau rendah. Kadar gula darah yang terlalu tinggi atau rendah bisa memberikan dampak buruk baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.

Apa yang Terjadi Jika Gula Darah Terlalu Tinggi?

Kadar gula darah Anda dikatakan terlalu tinggi jika melebihi angka 200 mg/dL. Dalam ilmu medis, kadar gula darah terlalu tinggi disebut hiperglikemia.
Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin, yaitu hormon yang dilepas oleh pankreas. Insulin berfungsi menyebarkan gula dalam darah ke seluruh sel-sel tubuh agar bisa diproses menjadi energi.
Kebanyakan kondisi ini dialami oleh penderita diabetes yang tidak bisa menjalani gaya hidup sehat, misalnya terlalu banyak makan, kurang berolahraga, atau lupa mengonsumsi obat diabetes atau insulin. Kondisi lain yang menyebabkan hiperglikemia pada penderita diabetes adalah:
  • Stres.
  • Mengonsumsi obat-obatan steroid.
  • Sedang menjalani operasi.
  • Sedang terinfeksi penyakit tertentu.
Orang normal yang tidak menderita diabetes juga bisa terkena hiperglikemia, terutama jika dia sedang menderita sakit berat.
Tanda-tanda Anda memiliki kadar gula darah terlalu tinggi adalah badan terasa lelah, nafsu makan menggila, bobot tubuh berkurang, sering merasa haus, dan sering buang air kecil.
Jika kadar gula darah Anda melebihi 350 mg/dL, gejala yang akan Anda rasakan seperti perasaan mudah gelisah, tingkat kesadaran menurun, sangat kehausan, penglihatan tidak jelas, dan pusing. Perubahan pada kondisi kulit juga dapat terlihat, seperti memerah, kering, dan terasa panas.
Selain menderita hal-hal tersebut, kadar gula darah terlalu tinggi, terutama yang tidak pernah mendapat pengobatan, juga bisa menyebabkan bahaya serius seperti ketoasidosis diabetik atau sindrom diabetes hiperosmolar.
Selain itu, Anda juga bisa mengalami infeksi pada gigi dan gusi, masalah kulit, osteoporosis, gagal ginjal, kerusakan saraf, kebutaan, dan penyakit kardiovaskular.

Apa yang Terjadi Jika Gula Darah Terlalu Rendah?

Gula darah terlalu rendah atau hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah Anda berada di bawah 70 mg/dL. Kondisi ini juga umum terjadi pada penderita diabetes. Efek samping dari obat-obatan yang digunakan untuk mengobati diabetes bisa menurunkan kadar gula darah secara berlebihan.
Insulin pada penderita diabetes umumnya tidak berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, penderita diabetes diharuskan mengonsumsi insulin atau obat-obatan yang bisa menurunkan kadar gula darah. Sayangnya, karena dikonsumsi terlalu banyak, insulin atau obat anti-diabetes bisa membuat gula darah turun drastis.
Hipoglikemia akan cepat terjadi jika insulin atau obat anti-diabetes tidak diiringi oleh asupan makanan yang cukup atau justru tidak makan sama sekali. Olahraga yang berlebihan juga bisa memicu kondisi ini.
Kondisi ini juga bisa dialami oleh kalangan yang bukan penderita diabetes. Beberapa penyebab yang mungkin memicu hipoglikemia, antara lain:
  • Terlalu banyak mengkonsumsi minuman beralkohol
  • Mengidap penyakit kritis tertentu, seperti hepatitis, anoreksia nervosa, atau tumor langka pada pankreas.
  • Kekurangan hormon tertentu.
  • Mengonsumsi obat anti-diabetes milik orang lain atau obat seperti quinine.
Jika kadar gula darah Anda rendah, tubuh akan lemas dan tidak bertenaga. Tanda-tanda yang bisa Anda rasakan adalah kulit berubah pucat, berkeringat, kelaparan, kelelahan, jantung berdebar, kesemutan di area mulut, gelisah, dan mudah marah . Dampak yang akan Anda alami ketika kadar gula darah terlalu rendah (di bawah 40 mg/dL), antara lain:
  • Bicara yang melantur.
  • Sulit untuk berkonsentrasi.
  • Tidak mampu berdiri atau berjalan.
  • Otot berkedut.
  • Kejang.
  • Stroke.
  • Koma.
  • Meninggal.

Mari Cek Gula Darah Anda

Cara untuk mengetahui kadar gula darah adalah dengan melakukan tes darah. Tes ini berguna untuk memonitor kadar gula darah dalam tubuh Anda agar tidak keluar dari batas normal.
Tes gula darah bisa dilakukan di rumah dengan memakai alat tes gula darah. Sebelum mengambil sampel darah pada ujung jari, Anda disarankan untuk makan pada dua jam sebelumnya.
Anda juga bisa melakukan tes gula darah di rumah sakit. Ada beberapa jenis tes gula darah yang bisa dilakukan:
  • Tes gula darah yang mengharuskan Anda puasa. Anda diharuskan puasa delapan jam sebelum pengambilan sampel darah. Tes ini sering dipakai untuk mendiagnosis pradiabetes dan diabetes.
  • Tes toleransi glukosa oral (TTGO). Dalam tes ini Anda akan diberikan glukosa dalam jumlah tertentu dan dua jam kemudian, kadar gula dalam darah Anda akan diperiksa.
  • Tes hemoglobin A1c atau glikohemoglobin. Tes ini dilakukan untuk mengetahui kadar gula darah yang berada pada sel darah merah. Hasil tes ini dapat memberi informasi mengenai kadar gula Anda selama 2-3 bulan terakhir. Tes ini memudahkan dokter untuk mengubah obat-obatan diabetes seseorang jika diperlukan. Tidak seperti sebelumnya, Anda tidak perlu menjalani persiapan khusus untuk melakukan tes ini.
  • Tes gula darah acak. Tes ini bisa dilakukan kapan saja. Oleh karena itu, Anda tidak perlu melakukan persiapan khusus sebelum tes dilakukan. Karena sifatnya yang tidak mengenal waktu, pengujian ini dianggap sangat berguna karena umumnya kadar gula darah pada orang sehat tidak berbeda jauh sepanjang hari. Jika kadar gula darah Anda berbeda secara signifikan, maka mungkin ada masalah kesehatan. Selain di rumah sakit, tes ini juga bisa dilakukan di rumah memakai alat tes gula darah.
Konsultasikan kepada dokter tes apa yang cocok untuk Anda jalani. Tanyakan pula kepada dokter mengenai risiko atau hal-hal lainnya yang berkaitan dengan tes tersebut.

Lalu Berapa Kadar Gula Darah Normal?

Kadar gula darah normal tidak selalu sama, tergantung kapan tes yang Anda jalani dan kondisi tubuh Anda. Hal seperti mengonsumsi alkohol atau kafein bisa memengaruhi kadar gula darah. Berikut ini adalah kadar gula darah normal. Namun ini hanyalah perkiraan saja karena tiap laboratorium memiliki patokan yang berbeda-beda.
  • Jika Anda melakukan tes dua jam setelah makan, maka kadar normal gula darah adalah kurang dari 140 mg/dL atau 7.8 mmol/L. Angka ini berlaku pada kalangan yang berusia di bawah 50 tahun. Bagi mereka yang berusia 50-60 tahun, kadar normalnya adalah kurang dari 150 mg/dL atau 8.3 mmol/L. Jika Anda berusia 60 tahun ke atas, maka kadar normal gula darah adalah 160 mg/dL atau 8.9 mmol/L.
  • Jika Anda melakukan tes gula darah yang mengharuskan puasa, maka kadar normal gula darah Anda dapat berada kurang atau sama dengan 100 mg/dL atau 5.6 mmol/L.
  • Jika Anda melakukan tes gula darah acak, maka hasilnya tidak bisa disamakan. Hasilnya tergantung dari kapan dan apa yang Anda makan sebelum menjalani tes. Namun umumnya kadar normal gula darah berada di angka 80-120 mg/dL atau 4.4-6.6 mmol/L (jika melakukan tes sebelum makan atau setelah bangun tidur). Jika melakukan tes pada waktu ingin tidur, maka angka normal adalah 100-140 mg/dL atau 5.5-7.7 mmol/L.
  • Jika Anda menjalani tes hemoglobin untuk gula darah, maka kadar normal adalah kurang dari atau sekitar 7 persen.
Pastikan Anda mencatat tanggal tes dan hasilnya. Perhatikan pula apa saja yang Anda konsumsi atau aktivitas yang dilakukan sebelum menjalani tes itu. Dengan rutin mengecek tes gula darah dan menjalani hidup sehat, Anda bisa terhindar dari efek negatif dari tinggi atau rendahnya kadar gula darah.
sumber : http://www.alodokter.com/

Selasa, 27 September 2016

Kadar Asam Urat Normal

Ada sedikit salah kaprah akan hal yang beredar di masyarakat mengenai asam urat. Banyak orang menyamakan asam urat dengan penyakit. Padahal asam urat merupakan senyawa alami yang diproduksi tubuh. Selama bisa menjaga kadar asam urat normal, tidak akan menimbulkan masalah. Yang berbahaya adalah ketika kadarnya tinggi karena dapat memicu penyakit ginjal dan rematik asam urat atau gout.
Asam urat terbentuk dari proses penguraian zat purin yang terdapat dalam makanan dan minuman. Kemudian darah membawanya ke ginjal untuk di saring, dan sisanya dibuang melalui urine. Jika tubuh memproduksi asam urat secara berlebihan dan ginjal tidak mampu lagi membuangnya, maka bisa mengundang peradangan sendi karena terbentuknya kristal padat pada sendi-sendi.
Zat purin ditemukan dalam beberapa makanan dan minuman, seperti daging merah, hati, ikan makerel, kacang, dan bir.
Untuk mengetahui berapa kadar asam urat dalam tubuh Anda, maka perlu dilakukan beberapa pemeriksaan seperti berikut:
Tes Asam Urat Dalam Darah
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan gout. Hasil tes biasanya baru keluar setelah satu hingga dua hari. Perlu diketahui bahwa bisa saja terdapat perbedaan acuan antara laboratorium satu dengan yang lainnya. Namun jangan khawatir, karena biasanya laboratorium akan mencantumkan acuan yang dipakai. Berikut salah satu acuan kadar asam urat normal.
  • Perempuan : 2.4–6.0 miligram per desiliter (mg/dL)
  • Laki-laki : 3.4–7.0 mg/dL
  • Anak-anak: 2.0–5.5 mg/dL
Jika kadar asam urat Anda tinggi, tetapi tidak ada keluhan gout, Anda mungkin tidak memerlukan pengobatan. Sebaliknya, jika kadar asam urat normal tetapi mengalami gejala gout, berarti asam urat sudah mengkristal dan memerlukan pengobatan.
Gout merupakan peradangan pada sendi akibat tingginya kadar asam urat. Umumnyagout dialami orang-orang lanjut usia. Sebanyak 1 dari 200 orang dewasa mengalamigout dan di antaranya lebih banyak dialami oleh pria. Konsultasikan kepada dokter jika Anda mengalami gejala rematik asam urat atau gout seperti berikut.
  • Rasa nyeri pada persendian yang datang dan pergi.
  • Biasanya paling terasa pada ibu jari kaki.
  • Sulit berjalan.
  • Sendi yang nyeri terlihat kemerahan.
  • Jika dibiarkan, rasanya nyeri dapat bertahan 7-10 hari.
Tes Asam Urat Dalam Urine
Jika ginjal tidak dapat membuang asam urat dari darah secara normal, kadar asam urat dalam urine akan menurun. Hal ini karena asam urat menumpuk dalam darah, sehingga tidak terbuang melalui urine. Di sisi lain, kadar asam urat yang tinggi di dalam urine akan merangsang pembentukan batu ginjal. Oleh karena itu, tes urine diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya batu ginjal akibat kadar asam urat tinggi. Selain itu, tes urine juga membantu menyelidiki penyebab tingginya kadar asam urat  dalam darah.
Untuk melakukan tes ini, catat waktu Anda buang air kecil pertama kali di pagi hari. Hal ini berguna untuk menandai waktu awal pengumpulan urine 24 jam. Urine dari buang air kecil pertama tidak perlu disimpan. Simpan urine mulai dari buang air kecil kedua dan seterusnya hingga 24 jam. Masukkan urine ke kantong sampel yang diberikan laboratorium. Bawa ke laboratorium untuk diperiksa. Kadar asam urat normal di dalam urine yang dikumpulkan selama 24 jam adalah 250-750 mg atau 1,48-4,43 milimoles (mmol).
Cara Mempertahankan Kadar Asam Urat Normal
  • Batasi konsumsi daging merah, seafood, hati, dan ikan sarden.
  • Hindari minuman beralkohol seperti bir dan lainnya, tetapi sedikit wine tidak meningkatkan risiko asam urat.
  • Usahakan untuk berhenti merokok.
  • Hindari minuman dengan pemanis buatan, misalnya minuman ringan.
  • Olahan kacang kedelai sebaiknya juga dihindari.
  • Olahraga teratur. Berat badan yang sehat dapat mengurangi risiko asam urat.
  • Minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi.
Dengan menjaga pola makan dan gaya hidup sehat, mengendalikan kadar asam urat normal bukanlah hal yang sulit.
sumber : http://www.alodokter.com/

Senin, 26 September 2016

Makanan Ini Identik Dengan Kolesterol Jahat

Low-density Lipoprotein atau LDL biasa disebut sebagai kolesterol jahat karena memiliki pengaruh buruk untuk kesehatan. Kolesterol jenis inilah yang sering menjadi biang kerok terjadinya penyakit pembuluh darah arteri.
LDL mengangkut kolesterol menuju sel-sel tubuh yang membutuhkannya melalui sistem peredaran darah. Terlalu banyak asupan kolesterol bisa menyebabkan penumpukan di dinding arteri sehingga jalur peredaran darah terganggu. Hal ini dapat memicu terjadinya penyempitan pembuluh nadi sehingga meningkatkan risiko terkena serangan jantung dan stroke.

Makanan Tinggi Kolesterol Jahat

Demi menjaga tingkat kolesterol di dalam tubuh tetap pada batas yang wajar, maka batasilah makanan yang mengandung lemak jenuh dan minyak. Hindari juga jenis lemak trans yang biasanya terdapat pada minyak sayur terhidrogenasi dan camilan. Daging berlemak, kuning telur, produk susu, dan makanan cepat saji juga wajib dibatasi konsumsinya.
Di bawah ini adalah beberapa makanan yang sebaiknya dibatasi asupannya demi mengamankan diri dari kolesterol jahat. Jika kolesterol Anda sudah di atas ambang batas aman, maka sebaiknya makanan di bawah ini harus dihindari.
  • Batasi makan hati
Selain enak, hati juga kaya akan zat besi yang tentu saja berguna untuk tubuh. Sayangnya, hati menjadi salah satu makanan yang tinggi kandungan kolesterolnya.
Hati sendiri merupakan salah satu organ dalam tubuh hewan yang memiliki kadar kolesterol sangat tinggi. Hal ini amat memungkinkan sebab kolesterol dibuat dan tersimpan di dalam organ ini.
Hanya dalam 85 gram hati sapi, setidaknya ada 331 mg kolesterol. Hal ini tentu membahayakan sebab tubuh orang dewasa hanya membutuhkan 300 mg kolesterol tiap hari.
  • Lobster bisa jadi monster
Salah satu makanan laut yang tinggi kandungan kolesterolnya sehingga harus dibatasi konsumsinya adalah lobster. Dalam 85 gram lobster, setidaknya terdapat 61 mg kolesterol. Angkanya akan bertambah secara signifikan setelah dimasak dengan bahan tertentu.
Untuk membuat lobster tetap bisa dinikmati tanpa khawatir kelebihan kolesterol, maka usahakan mengolahnya tanpa melibatkan bahan lain yang juga kaya kolesterol. Menggoreng lobster dengan minyak sayur dan mencelupkannya ke dalam mentega cair dapat mengakumulasi kandung kolesterolnya. Berbeda jika diolah dengan cara dibakar atau dipanggang karena dianggap lebih aman daripada menggorengnya.
Yang tidak kalah penting adalah membatasi jumlah yang dikonsumsi untuk mengontrol julam asupan kolesterol ke dalam tubuh Anda. Angka 61 mg kolesterol dalam 85 gram mungkin terlihat sedikit, namun jika Anda mengonsumsi tiga lobster dengan berat masing-masing 200 gram tentu akan menjadi masalah, bukan?
  • Burger bisa membuat “klenger”
Kesibukan sering membuat Anda mencari yang simpel dan mudah saat harus memilih makanan. Salah satu yang sering jadi pilihan adalah restoran cepat saji. Perhatikan kandungan gizinya, terutama bagi Anda yang memilih burger dengan taburan keju di dalamnya.
Makanan siap saji ini mengandung kolesterol antara 85-175 mg. Sayangnya, jumlah tersebut belum ditambah dengan kentang goreng dan mayonaise. Jelas menu instan ini bukan kombinasi yang ideal untuk ditambahkan ke dalam tubuh Anda.
  • Jauhi steak iga meski menggoda
Siapa yang tidak ingin menikmati steak iga sapi saat makan malam? Sayangnya, meski telah dibuang lemaknya dan dimasak dengan minyak zaitun, kolesterol dalam daging iga tetaplah tinggi.
Hanya dengan mengonsumsi daging iga sapi sekitar 115 gram, kuota kolesterol dan lemak jenuh yang boleh dikonsumsi dalam sehari sudah banyak tergerus olehnya. Sekitar 20 persen kebutuhan harian tubuh akan lemak jenuh sudah dipasok dari daging iga. Untuk kolesterol, kuota harian Anda sudah dipenuhinya sebanyak 22 persen. Hal ini belum lagi jika ditambah dengan makanan dan minuman yang menemani daging iga sapi.
  • Camilan pun bisa mematikan
Ingin bersantai di depan TV sambil mengonsumsi camilan? Pastikan bukan camilan dengan kandungan lemak trans. Lemak jenis ini akan membuat camilan yang berasal dari makanan sehat pun berubah menjadi makanan yang tinggi kolesterol.
Camilan yang berasal dari makanan ringan yang dijual bebas di pasaran pada umumnya mengandung kolesterol yang tidak terkendali. Makanan seperti kue kering, kentang goreng, onion ring, dan kerupuk biasanya diproses dengan minyak yang terhidrogenasi alias mengandung lemak trans.
Karena mengonsumsi camilan cenderung susah dikendalikan, maka potensi penambahan kolesterol jahat dalam jumlah tinggi sangat besar. Untuk itu, batasi porsi dan bacalah label dalam kemasan untuk mengetahui berapa kadar kolesterol yang dikandung makanan ringan yang Anda jadikan camilan.
Selain membatasi atau menghindari makanan di atas, perubahan gaya hidup juga harus dilakukan. Yang pertama kali harus dilakukan adalah mencapai berat badan menuju ideal. Sembari berfokus pada langkah pertama, sandingkan pula dengan berolahraga secara teratur. Jangan lupa untuk berhenti merokok dan menjauhi konumsi minuman beralkohol yang berlebihan agar kadar kolesterol jahat dalam tubuh bisa dikendalikan.
Yang terpenting adalah konsistensi dalam menjalani perubahan gaya hidup di atas. Hal ini wajib diperhatikan karena upaya menurunkan kadar kolesterol jahat membutuhkan waktu dan kedisiplinan.
sumber : http://www.alodokter.com/